TUGAS
3 OUT CLASS
(KAMIS,
30 MARET 2017)
NAMA : LARAS AYU
SETIAWATI
NIM : E1B014021
E-MAIL : larasayusetiawati95@gmail.com
Kompasiana : http://www.kompasiana.com/laras95
Blogger : http://larasayusetiawati.blogspot.co.id/
NOMOR HP :
082341191564
ENTEK
BERENTI’
Salah
satu masalah yang sering terjadi di masyarakat pedesaan Tau Samawa adalah Entek
Berenti’. Entek dalam bahasa Sumbawa adalah (naik), sedangkan berenti artinya (memegang). Maksudnya entek berenti itu adalah naik ke atas
rumah tokoh adat atau tokoh masyarakat seperti kepala RT dan sebagainya dengan
bertujuan ingin mendapat keadilan atas apa yang telah terjadi pada dirinya. Entek
berenti ini adalah salah satu musibah bagi pihak keluarga, terutama keluarga
dari pihak wanita. Di masyarakat Tau Samawa, entek berenti ini adalah aib
keluarga yang sangat di haramkan karena merusak dan memalukan nama baik
keluarga. Entek berenti ini sama halnya dengan kawin lari sehingga mereka yang
melakukan hal seperti ini akan di kucilkan dari masyarakat setempat misalnya
mendapat perlakuan yang tidak menyenangkan dari masyarakat disekitarnya. Biasanya
akan di bicarakan seumur hidup hingga di bawah batu nisan karena telah
melakukan hal negatif yang menyebabkan
hamil di luar nikah. Orang yang melakukan entek berenti itu adalah seorang
wanita yang mendapat musibah dan tidak mau di pertanggungjawabkan oleh
seseorang yang telah melakukan sehingga timbulnya suatu musibah tersebut. Musibah
dalam artian bahwa wanita itu hamil duluan sehingga ia membela diri untuk pergi
ke rumah seseorang yang di anggap bisa membantu dirinya di nikahi dengan
laki-laki yang telah menghamili. Karena factor hamil, besar kemungkinan pasti
akan di bantu untuk menemui calon bapak dari anak yang dikandungnya. Akan
tetapi calon bapak dari anak yang dikandungnya itu harus memiliki alamat dan
identitas yang jelas agar dapat lebih mudah di proses sesuai dengan apa yang
diharapkan.
Salah satu contoh kasus entek berenti yang terjadi di masyarakat
tempat saya tinggal yaitu Panggil saja Yani (25th). Singkat cerita,
Yani adalah anak pertama dari lima bersaudara. Ibunya sudah delapan tahun merantau
di Saudi Arabia hingga saat ini belum juga ada kabar, terakhir mengabari Yani
ketika satu tahun lamanya merantau, selanjutnya tidak ada kabar bagai ditelan
bumi pertiwi saja, sedangkan bapaknya adalah seorang kuli bangunan yang tak
tentu pekerjaannya. Oleh karena itu Yani bekerja sebagai jasa laundry yang
mengandalkan kedua tangannya untuk mencuci baju orang.
Mengingat umur yang tidak lagi
remaja, Yani memberanikan diri mengenali laki-laki (pacar) ke bapaknya. Akan
tetapi si bapak tidak mengizinkan Yani untuk berpacaran. Hal seperti ini
membuat Yani tertekan akan cinta dan perasaannya. Akhirnya Yani berpacaran
sembunyi-sembunyi di belakang bapaknya. Karena tidak mendapat izin membawa tamu
laki-laki ke rumah, Yani nekat bertemu dengan laki-laki itu di luar rumah.
Seiring berjalannya waktu, tanpa
disadari Yani hamil kurang lebih memasuki bulan ke empat. Yani bingung harus
mengadu nasib dan melakukan apa. Sehingga Yani memberanikan diri untuk mencari
laki-laki itu ke desanya. Sesampainya di desa tersebut, Yani langsung entek berenti di rumah kepala desa
tempat laki-laki itu tinggal. Setelah diselidiki alangkah terkejutnya ternyata
laki-laki itu sudah memiliki istri dan hanya ngekos bukan menetap sebagai warga
desa tersebut. Lebih parahnya lagi, laki-laki yang dimaksud Yani itu sudah
pindah dari desa itu satu bulan yang lalu. Entah pindah ke desa mana yang jelas
tak ada satupun warga yang tahu identitas laki-laki tersebut.
Akhirnya Yani di pulangkan ke
rumahnya oleh kepala desa tersebut. Sesampainya dirumah Yani, keluarga
terkejut, sakit hati, malu, semua tercampur aduk karena rasa kecewa. Terlebih
bapak Yani yang tidak menyangka akan mendapat musibah seperti itu.
Setelah beberapa hari suasana
meredah dingin, Yani dikucilkan dari desanya karena mengandung anak haram yang
tidak memiliki bapak dengan identitas yang jelas. Untungnya ada laki-laki yang mau menikahi Yani karena merasa kasihan
dengan nasibnya yang malang itu. Dan akhirnya Yani pun menikah dengan laki-laki
yang bukan bapak dari anak yang dikandungnya.