Rabu, 29 Maret 2017

ENTEK BERENTI'


TUGAS 3 OUT CLASS
(KAMIS, 30 MARET 2017)
NAMA : LARAS AYU SETIAWATI
NIM : E1B014021
NOMOR HP : 082341191564

ENTEK BERENTI’
            Salah satu masalah yang sering terjadi di masyarakat pedesaan Tau Samawa adalah Entek Berenti’. Entek  dalam bahasa Sumbawa adalah (naik), sedangkan berenti artinya (memegang). Maksudnya entek berenti itu adalah naik ke atas rumah tokoh adat atau tokoh masyarakat seperti kepala RT dan sebagainya dengan bertujuan ingin mendapat keadilan atas apa yang telah terjadi pada dirinya. Entek berenti ini adalah salah satu musibah bagi pihak keluarga, terutama keluarga dari pihak wanita. Di masyarakat Tau Samawa, entek berenti ini adalah aib keluarga yang sangat di haramkan karena merusak dan memalukan nama baik keluarga. Entek berenti ini sama halnya dengan kawin lari sehingga mereka yang melakukan hal seperti ini akan di kucilkan dari masyarakat setempat misalnya mendapat perlakuan yang tidak menyenangkan dari masyarakat disekitarnya. Biasanya akan di bicarakan seumur hidup hingga di bawah batu nisan karena telah melakukan hal negatif  yang menyebabkan hamil di luar nikah. Orang yang melakukan entek berenti itu adalah seorang wanita yang mendapat musibah dan tidak mau di pertanggungjawabkan oleh seseorang yang telah melakukan sehingga timbulnya suatu musibah tersebut. Musibah dalam artian bahwa wanita itu hamil duluan sehingga ia membela diri untuk pergi ke rumah seseorang yang di anggap bisa membantu dirinya di nikahi dengan laki-laki yang telah menghamili. Karena factor hamil, besar kemungkinan pasti akan di bantu untuk menemui calon bapak dari anak yang dikandungnya. Akan tetapi calon bapak dari anak yang dikandungnya itu harus memiliki alamat dan identitas yang jelas agar dapat lebih mudah di proses sesuai dengan apa yang diharapkan.
            Salah satu contoh kasus entek berenti yang terjadi di masyarakat tempat saya tinggal yaitu Panggil saja Yani (25th). Singkat cerita, Yani adalah anak pertama dari lima bersaudara. Ibunya sudah delapan tahun merantau di Saudi Arabia hingga saat ini belum juga ada kabar, terakhir mengabari Yani ketika satu tahun lamanya merantau, selanjutnya tidak ada kabar bagai ditelan bumi pertiwi saja, sedangkan bapaknya adalah seorang kuli bangunan yang tak tentu pekerjaannya. Oleh karena itu Yani bekerja sebagai jasa laundry yang mengandalkan kedua tangannya untuk mencuci baju orang.
            Mengingat umur yang tidak lagi remaja, Yani memberanikan diri mengenali laki-laki (pacar) ke bapaknya. Akan tetapi si bapak tidak mengizinkan Yani untuk berpacaran. Hal seperti ini membuat Yani tertekan akan cinta dan perasaannya. Akhirnya Yani berpacaran sembunyi-sembunyi di belakang bapaknya. Karena tidak mendapat izin membawa tamu laki-laki ke rumah, Yani nekat bertemu dengan laki-laki itu di luar rumah.
            Seiring berjalannya waktu, tanpa disadari Yani hamil kurang lebih memasuki bulan ke empat. Yani bingung harus mengadu nasib dan melakukan apa. Sehingga Yani memberanikan diri untuk mencari laki-laki itu ke desanya. Sesampainya di desa tersebut, Yani langsung entek berenti di rumah kepala desa tempat laki-laki itu tinggal. Setelah diselidiki alangkah terkejutnya ternyata laki-laki itu sudah memiliki istri dan hanya ngekos bukan menetap sebagai warga desa tersebut. Lebih parahnya lagi, laki-laki yang dimaksud Yani itu sudah pindah dari desa itu satu bulan yang lalu. Entah pindah ke desa mana yang jelas tak ada satupun warga yang tahu identitas laki-laki tersebut.
            Akhirnya Yani di pulangkan ke rumahnya oleh kepala desa tersebut. Sesampainya dirumah Yani, keluarga terkejut, sakit hati, malu, semua tercampur aduk karena rasa kecewa. Terlebih bapak Yani yang tidak menyangka akan mendapat musibah seperti itu.
            Setelah beberapa hari suasana meredah dingin, Yani dikucilkan dari desanya karena mengandung anak haram yang tidak memiliki bapak dengan identitas yang jelas. Untungnya ada laki-laki  yang mau menikahi Yani karena merasa kasihan dengan nasibnya yang malang itu. Dan akhirnya Yani pun menikah dengan laki-laki yang bukan bapak dari anak yang dikandungnya.
           

Rabu, 22 Maret 2017

UPACARA BASATUREN


TUGAS 2 (KAMIS, 23 MARET 2017)

NAMA : LARAS AYU SETIAWATI
NIM : E1B014021
NOMOR HP : 082341191564

UPACARA BASATUREN
Salah satu upacara yang berasal dari pengaruh Hindu yang masih berkembang di Sumbawa adalah upacara basaturen, yaitu sebuah upacara ritual yang dilaksanakan di pantai dalam bentuk pemberian sesajian yang dibuang ke laut. Upacara ini biasanya dilaksanakan ketika masyarakat memiliki hajat-hajat tertentu misalnya ; agar cepat mendapat jodoh, agar usaha berjalan lancar, agar perkawinan berjalan dengan selamat, dll. Sesajian dapat berupa ketan hitam (lege pisak), beras (loto) kuning dan putih, ayam dan pisang. Seluruh sesajian kemudian dimasukkan ke dalam perahu kecil yang khusus di buat untuk kepentingan upacara. Dalam upacara ini biasanya terdapat orang yang menari (bajoge) dengan menggunakan keris yang diiringi dengan musik tradisional gong genang. Upacara ini diperkirakan di bawa oleh masyarakat pendatang dari Bugis dan Makasar yang mendiami wilayah pesisir Sumbawa yang kemudian menjadi tradisi dan bagian dari adat Sumbawa. Saat ini upacara basaturen masih dilaksanakan di kecamatan Moyo Hilir terutama desa Serading, Berare dan Moyo, di Boal kecamatan Empang, dll, sedangkan tempat pelaksanaan upacara biasanya dilaksanakan di tempat-tempat tertentu seperti Tanjung Menangis, Tanjung Bele, Liang Kele Labuhan Ijuk, Teluk Saleh, dll. (http://samawasamawa.blogspot.co.id/2011/12/upacara-basaturin.html)
Dari uraian di atas upacara basaturen tidak hanya dilaksanakan di kecamatan Moyo Hilir dan kecamatan Empang saja. Akan tetapi itu terkadang di lakukan oleh keluarga yang menyakini dan mempercayai adat tersebut. Salah satunya adalah di keluarga saya sendiri. Saat itu tepatnya pada malam tanggal 9 Juli 2015, saudara kandung saya melaksanakan proses barodak di kediaman calon pengantin wanita nya yang terletak di wilayah desa Brang Kolong kecamatan Pelampang. Pada saat barodak, keluarga calon mempelai wanita menggunakan Odak Mamak (mangir) yang dipakai pertama kali terbuat dari ramuan sirih pinang, beras dan buah meriga. Fungsinya untuk membersihkan tubuh dari kotoran. Acara berjalan dengan lancar dari proses  melakukan segala tahapan barodak hingga dilaksanakannya upacara resepsi pernikahan pada tanggal 21 Juli 2015. Akan tetapi seminggu setelah menikah, tiba-tiba saudara saya sakit, mukanya bengkak seperti benjolan telur ayam. Tiga minggu konsul ke dokter tetapi tidak ada hasilnya. Sehingga saudara saya di bawa ke sandro (dukun), karena keluarga saya juga masih memiliki Kepercayaan animisme yaitu mempercayai bahwa setiap benda di Bumi ini baik itu hidup ataupun mati mempunyai roh (seperti kawasan tertentu, gunung, laut, sungai, gua, pohon dan batu besar). Setelah di bawa ke sandro (dukun), kebetulan sandro tersebut masi memiliki ikatan keluarga dengan keluarga saya. Tepatnya hari itu adalah hari Jumat, nah dilakukanlah proses tilek menggunakan tepi (melihat menggunakan), ternyata penyebab dari sakitnya yaitu maroda atau rabuya (mencari, karna ada sesuatu yang tidak lengkap ketika proses barodak ataupun turen ai), setelah di ingat-ingat ternyata pada saat proses turen ai pengantan (mandi pengantin) sandro atau ina odaknya lupa memandikan kedua calon mempelai dengan air dari pitu buen (dari tujuh sumur). Akhirnya dilakukanlah proses upacara basaturen di wilayah Desa Panimang Saliper Ate Kecamatan Labuhan Badas Tepatnya di pantai Saliper Ate. Dimana bahan yang wajib ada di pesiapkan yaitu sampan kecil (perahu kecil) yang memiliki layar dari kain putih, nasi empat rupa (nasi empat warna yaitu putih, kuning, merah dan hitam), mama pekok (rokok dan daun sirih), ayam hidup warna hitam, ayam panggang, dan pisang satu sisir. Sehari setelah melaksanakan proses tersebut, Alhamdulillah sakit yang di rasakan mulai menghilang sedikit demi sedikit. Hingga pada hari ini atas Kuasa ALLAH melalui upacara basaturen, penyakit itu hilang.


Kamis, 09 Maret 2017



TUGAS 1 (KAMIS, 09 MARET 2017)
NAMA : LARAS AYU SETIAWATI
NIM : E1B014021
Kompasiana.Com Blog : LARAS AYUSETIAWATI
NOMOR HP : 082341191564
HAKEKAT KARYA TULIS ILMIAH
1.      PENGERTIAN KARYA TULIS ILMIAH
Menurut Faliunsri (www.faliunsri.blogspot.com), Karya Ilmiah atau tulisan ilmiah adalah karya seorang ilmuwan (yang berupa hasil pengembangan) yang ingin mengembangkan ilmu pengetahuan, teknologi dan seni yang diperoleh melalui kepustakaan, kumpulan pengalaman, dan pengetahuan orang lain sebelumnya.
Sedangkan menurut Zakki (http://zakki95.blogspot.co.id/2013/03/hakikat-karya-ilmiah.html), Karya ilmiah disusun secara sistematis dan bersifat lmiah. Sistematis, artinya bahwa karya tulis tersebut disusun menurut sistematiaka tertentu sehingga akan tampak keterkaitan antara bagia-bagian atau unsur-unsur dalam tulisan tersebut. Bersifat ilmiah, artinya adalah bahwa karya tulis tersebut menyajikan suatu deskripsi, gagasan, argumentasi, atau pemecahan terhadap suatu masalah yang didasarkan pada fakta atau data (berbagai bukti empiris) dan teori-teori yang telah diakui kebenarannya. Ilmu pengetahuan yang di dapatkan dari suatu pengalaman maupun pengetahuan orang lain.
Jadi menurut saya karya tulis ilmiah yaitu suatu karya ilmiah yang di ciptakan oleh seseorang yang berupa hasil pengembangan dari suatu ilmu pengetahuan yang disusun secara sistematis sesuai dengan aturan yang di tetapkan dan bersifat ilmiah yang didasarkan pada fakta, data, maupun teori yang diakui kebenarannya sehingga dari hasil karya yang diciptakan dapat bermanfaat bagi orang lain dan masyarakat luas.



2.      FUNGSI/MANFAAT KARYA TULIS ILMIAH
Menurut Zakki (http://zakki95.blogspot.co.id/2013/03/hakikat-karya-ilmiah.html), tujuan, fungsi dan manfaat dari penulisan karya tulis ilmiah yaitu:
      Tujuan dari penulisan karya ilmiah adalah sebagai berikut;
1)      Memecahkan masalah tertentu.
2)      Mencapai tujuan khususnya tertentu.
3)      Menambah ilmu pengetahuan dan konsep pengetahuan.
4)      Membina kemampuan menulis ilmiah.
5)      Membina kemampuan berfikir ilmiah.
Fungsi dari penulisan karya tulis ilmiah adalah sebagai berikut,
1)      Fungsi pendidikan yaitu untuk memberikan pengalaman yang berharga sehingga penulis mampu menulis, berpikir, dan mempertanggung-jawabkan tulisannya secara ilmiah.
2)      Fungsi penelitian yaitu sebagai sarana bagi penulisnya guna menerapkan prosedur ilmiah dan mempraktikkannya dalam usaha mengembangkan ilmu pengetahuan.
3)      Fungsi fungsional yaitu sebagai alat pengembangan ilmu pengetahuan, tambahan bahan pustaka, dan kepentingan praktis di lapangan dalam satu disiplin ilmu. Sebagai bahan referensi apa bila pembaca ingin membuat sebuah karya ilmiah.
4)      Sebagai bahan edukatif, yaitu sebagai sarana pendidikan yang dapat meningkatkan wawasan seseorang dalam berbagai bidang ilmu.
5)      Menyebarluaskan perkembangan ilmu pengetahuan kepada masyarakat luas atau kelompok tertentu yang terkait (fungsi diseminatif).
Manfaat dari penulisan karya tulis ilmiah adalah sebagai berikut,
1)      Dengan menulis, kemampuan membaca kita akan semakin berkembang.
2)      Penulis akan mendapat kesempatan berlatih untuk mengintegrasikan hasil bacaannya dengan gagasannya sendiri, kemudian mengembangkannya menjadi pemikiran atau gagasan yang lebih matang.
3)      Meningkatkan keterampilan penulis dalam mengembangkan dan menyajikan fakta dan data secara jelas dan sistematis.
4)      Dengan menulis, penulis merasakan suatu kepuasan intelektual karena penulis telah dapat menyajikan suatu pengetahuan kepada orang lain.