TUGAS
10 OUT CLASS
(KAMIS, MEI
2017)
NAMA : LARAS AYU
SETIAWATI
NIM : E1B014021
E-MAIL : larasayusetiawati95@gmail.com
Kompasiana : http://www.kompasiana.com/laras95
Blogger : http://larasayusetiawati.blogspot.co.id/
NOMOR HP : 082341191564
Berpikir
berasal dari kata pikir. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, pikir berarti
akal budi, ingatan, angan-angan, pendapat atau pertimbangan. Berpikir artinya
menggunakan akal budi untuk mempertimbangkan dan memutuskan sesuatu, serta
menimbang-nimbang dalam ingatan. Sedangkan para ahli psikologi kognitif
memandang berpikir merupakan kegiatan memproses informasi secara mental atau
secara kognitif. Berpikir dianggap sebagai proses penyusunan ulang atau
manipulasi kognitif baik informasi dari lingkungan maupun simbol-simbol yang
disimpan dalam memori jangka panjang. Maka dari itu, berpikir diartikan sebagai
sebuah representasi simbol dari beberapa peristiwa atau item . Jika dikaitkan
dengan pemecahan masalah, berpikir merupakan sebuah proses mental yang
melibatkan beberapa manipulasi pengetahuan seperti menghubungkan pengertian
yang satu dengan pengertian lainnya dalam sistem kognitif yang diarahkan untuk
menghasilkan solusi dalam memecahkan masalah.
Berpikir kreatif
diartikan sebagai suatu kegiatan mental yangdigunakan seseorang untuk membangun
ide atau gagasan baru (Ruggiero dan Evans dalam Siswono). Dalam berpikir
kreatif tersebut, kedua belahan otak digunakan bersama-sama secara optimal.
Pehkonen (1997) menyatakan bahwa berpikir kreatif sebagai kombinasi dari
berpikir logis dan berpikir divergen yang berdasarkan pada intuisi dalam kesadaran.
Oleh karena itu, berpikir kreatif melibatkan logika dan intuisi secara
bersama-sama. Secara khusus dapat dikatakan berpikir kreatif sebagai satu
kesatuan atau kombinasi dari berpikir logis dan berpikir divergen guna
menghasilkan sesuatu yang baru. Sesuatu yang baru tersebut merupakan salah satu
indikasi berpikir kreatif dalam matematika, sedangkan indikasiyang lain
berkaitan dengan berpikir logis dan berpikir divergen. Sejalan dengan hal
tersebut, Krulik dan Rudnik menyebutkan bahwa berpikir kreatif merupakan salah
tingkat tertinggi seseorang dalam berpikir, yaitu dimulai ingatan (recall),
berpikir dasar (basic thinking), berpikir kritis (critical thinking),
dan berpikir kreatif (creative thinking). Berpikir yang tingkatnya di
atas ingatan (recall) dinamakan penalaran(reasoning). Sementara
berpikir yang tingkatnya di atas berpikir dasar dinamakan berpikir tingkat
tinggi (high order thinking).
Dalam berpikir kreatif,
seseorang akan melalui tahapan mensintesis ide-ide, membangun ide-ide,
merencanakan penerapan ide-ide, dan menerapkan ide-ide tersebut sehingga
menghasilkan sesuatu atau produk yang baru. Produk yang dimaksud adalah
kreativitas (Siswono, 2007).
Secara umum, (Campbell:
1896) mendefinisikan kreativitas sebagai kegiatan yang menghasilkan sesuatu
yang bersifat baru (novel), berguna, dan dapat dimengerti (understandable).
Sementara menurut (Munandar: 2009), menyatakan bahwa kreativitas adalah
kemampuan menemukan banyak kemungkinan jawaban terhadap suatu masalah, di mana
penekanannya pada kuantitas, ketepatgunaan, dan keberagaman jawaban.
Selanjutnya Ali dan Asrori menyatakan bahwa kreativitas merupakan kemampuan
seseorang untuk menciptakan sesuatu yang sama sekali baru atau kombinasi dari
karya-karya yang telah ada sebelumnya menjadi suatu karya baru yang dilakukan
melalui interaksi dengan lingkungannya untuk menghadapi permasalahan dan
mencari alternatif pemecahannya melalui cara-cara berpikir divergen. Dengan
kata lain, berbagai pendapat tersebut menyatakan bahwa kreativitas merupakan
suatu produk kemampuan (berpikir kreatif) untuk menghasilkan suatu cara atau
sesuatu yang baru dalam menghadapi suatu masalah atau situasi.
Berpikir adalah kegiatan mental dalam memecahkan masalah
(Gagne, 1980). Liliasari (2000) membedakan kemampuan berpikir dasar dan
kemampuan berpikir tingkat tinggi. Johnson (2002); Krulik and Rudnick (1996)
mengemukakan berpikir tingkat tinggi meliputi berpikir kreatif dan berpikir
kritis. Berpikir kreatif (yang menjadi bahasan pada bahasan ini) adalah
aktivitas mental untuk mengembangkan atau menemukan ide-ide asli (orisinil),
estetis, konstruktif yang berhubungan dengan pandangan konsep, dan menekankan
pada aspek berpikir intuitif dan rasional. Lebih lanjut Krulik and Rudnick
(1996) mengemukakan bahwa berpikir kreatif memiliki tingkatan yang lebih tinggi
dibandingkan berpikir kritis. Orang yang memiliki kecakapan berpikir kreatif
harus memiliki kecakapan berpikir kritis. Orang yang memiliki kecakapan
berpikir kreatif atau sering juga disebut berpikir divergen memiliki daya kreativitas
yang tinggi dan bermanfaat bagi banyak orang. Oleh karena itu kecakapan
berpikir kreatif ini sangat penting diajarkan di sekolah.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar