Jumat, 02 Juni 2017

PENDIDIKAN KARAKTER


TUGAS 8 OUT CLASS
(KAMIS, 11 MEI  2017)

NAMA : LARAS AYU SETIAWATI
NIM : E1B014021
NOMOR HP : 082341191564

Pendidikan dalam arti besar adalah setiap tindakan atau pengalaman yang memiliki efek formatif pada pikiran, karakter atau kemampuan fisik individu. Pendidikan di Indonesia dijalankan sesuai dengan sistem pendidikan nasional “Pendidikan nasional adalah pendidikan yang berdasarkan Pancasila dan Undang-undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 yang berakar pada nilai-nilai agama, kebudayaan nasional Indonesia dan tanggap terhadap tuntutan perubahan zaman” (UU RI No. 20 tahun 2003). Pendidikan nasional memiliki fungsi yaitu: mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk mengembangkan potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab (Permendiknas, 2006) tujuan pendidikan nasional menjadi dasar dalam pengembangan pendidikan budaya dan karakter bangsa (Kemendiknas, 2010). Untuk mewujudkan tujuan tersebut, perlu mendapat dukungan dari semua lapisan masyarakat. Pada permasalahan ini, guru sebagai pendidik mempunyai tanggung jawab yang besar, sejalan dengan tujuan pendidikan nasional tersebut. Pengembangan nilai karakter dalam proses pembelajaran, sangat dipengaruhi oleh guru. Guru sebagai panutan dalam pandangan siswa, harus mampu mengintegrasikan nilai-nilai karakter dalam proses pembelajaran.
Adapun nilai-nilai karakter yang diharapkan dimiliki oleh siswa yaitu sebagai berikut. (1) religius, (2) jujur, (3) toleransi, (4) disiplin, (5) kerjasama, (6) kreatif, (7) mandiri, (8) demokratis, (9) rasa ingin tahu, (10) semangat kebangsaan, (11) cinta tanah air, (12) menghargai prestasi, (13) bersahabat/komunikatif, (14) cinta damai, (15) gemar membaca, (16) peduli lingkungan, (17) peduli sosial, dan (18) tanggung jawab (Kemendiknas, 2011).
Masalah yang sangat mendasar dalam pendidikan disekolah adalah semakin merosotnya pendidikan nilai, dan sikap siswa yang diabaikan disekolah merosotnya nilai-nilai atau moral kehidupan yang merambat pada sikap seorang individu atau guru-guru yang ada disekolah yang selalu mengabaikan aspek afektif dalam pembelajaran. Dalam dunia pendidikan masalah sikap juga merupakan suatu masalah yang sering muncul. Pertama, bisa dilihat dari kurikulum pendidikan disekolah saat ini hanya mementingkan kemampuan dari segi kognitif saja tanpa memperhatikan aspek afektif siswa. Apapun kurikulum yang digunakan di sekolah, diharapkan untuk lebih menerapkan nilai karakter di dalamnya, karena saat ini pembelajaran di sekolah selalu mengabaikan pendidikan nilai atau aspek afektif siswa. Kedua, beberapa penelitian membuktikan bahwa perhatian anak didik berkurang. Ketika di kelas, siswa hanya memperhatikan pelajaran sekitar 40% dari waktu pembelajaran yang tersedia sehingga sikap siswa pada saat pembelajaran masih kurang. Sementara penelitian Sumarno Alim (2012) menyebutkan bahwa dalam sepuluh menit pertama perhatian siswa dapat mencapai 70%, dan berkurang sampai menjadi 20%. Ketiga, Pemerintah juga sekarang hanya mementingkan hasil dari pembelajaran tanpa ingin mengetahui Proses dari
Berbagai upaya telah dilakukan oleh pemerintah untuk mengatasi masalah-masalah tersebut. Salah satu upaya yang secara nyata dilaksanakan pemerintah yaitu menyempurnakan Kurikulum Berbasis Kompetensi (KBK) menjadi Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP). Selain itu,pemerintah juga telah menekankan pada seluruh sekolah-sekolah mengenai 18 nilai karakter yang mesti diintegrasikan dalam proses pembelajaran di kelas.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar